Senin, 20 September 2010

Styrofoam Cutter <:> Pemotong Styrofoam

Awalnya sih iseng-iseng doang, waktu itu senar gitar saya putus, tiba-tiba muncul ide membuat pemotong styrofoam ini. dulunya sih saya pernah nyoba juga, cuma kurang berhasil (karena bikinnya asal2an, hehe..)


(gambar disamping ini gitar saya yang 'bersejarah', karena belum 1 tahun sudah ganti senar beberapa kali, pertama ganti nilon, trus ganti yg Legacy, trus ganti lagi yg Legacy (buat gitar listrik)(maklum, suka iseng). beberapa waktu yang lalu senar no. 1 dan 2 putus, dari situlah muncul ide 'iseng' untuk membuat alat ini.(kebetulan waktu itu juga ada gunting rusak, dipake juga deh...)

 Berikut cara membuat 'gunting' styrofoam versi saya sendiri...^_^

 
Alat dan bahan:
  • Senar gitar bekas (kalau mau beli baru juga murah, di CBSA seribu)(saya pakai yang no.2...)
  • Gunting 'BEKAS' (jangan yang baru, tau kan kenapa?!)
  • AC->DC Adapter (saya menggunakan yg outputnya DC 9V 800mA, kalau mau pake baterai 9V kotak, kayaknya harus 2 baterai dipasang paralel (saya belum coba))
  • Kabel (panjangnya terserah, kalau Adapternya tidak akan dipakai lagi buat yg lain, kabel ini tidak perlu)
  • Gagang korek kuping plastik (liat aja nanti gunanya buat apa...)
  • Pita perekat (Isolasi; lakban; dan sebagainya (terserah, tapi lebih baik isolasi kabel, kalau saya sih pakai doble tape dan isolasi biasa)
  • Tang serbaguna (untuk memotong kawat, mengupas kabel, dsb.)
  • Cutter/Gunting (untuk memotong pita perekat, kalau gunting 'BEKAS'nya sudah benar-benar SEKARAT)
Cara membuat: (sori klo kata"nya ancur"an, hehe ^_^)
 
 1, kupas kabel secukupnya, 'plintir' 1 bagian (dua-duanya juga boleh...)
(Kanan)

2, masukkan kedalam gagang korek kuping lalu tekuk (liat gambarnya aja deh... lebih jelas...)

 3, colokkan gagang korek api kedalam lubang colokan adapter, usahakan tidak longgar (diakalin aja...)

4, lilitkan kawat yang satunya di sisi luar colokan (sebaiknya anda lihat gambarnya saja, Insya Allah lebih ngerti daripada baca tulisan ini)

 5, Biar kawat yang diluar aman dan tidak berubah posisi, maka isolasilah bagian luar colokan tersebut.

6, tutupi ujung gunting dengan isolasi setebal mungkin (lihat gambar). intinya adalah membuat lapisan isolator yang kuat terhadap panas, bisa juga menggunakan cara yang lain.

7, potong kawat senar, panjangnya harus lebih dari panjang ujung ke ujung pada gunting (ngerti??? liat gambar-gambar setelah ini dulu)

8, pasang kawat senar tepat pada bagian yang sudah terisolasi (yang dilapisi isolator) dengan melilitkannya,(pastikan benar-benar kencang dan tidak mudah lepas, karena senar gitar memang 'bandel', menekuknya tidak semudah kawat biasa, hehe...)

-)Gambar kiri, (kelihatannya tidak begitu kencang kan? ya.. segitu juga cukup.... jangan dipaksakan, ok!)



 9, lilitkan kedua ujung kabel (kabel yang di awal pembuatan) di dekat masing-masing ujung gunting (liat gambarnya aja deh, biar lebih jelas maksudnya)


10, agar kabel tidak membuat kita 'risih', maka,... isolasi kabel seperti gambar di kiri-----------------------)


And... This is it! Styrofoam Cutter sudah jadi!!!




Video Percobaan:




Kalau mau disimpan, bisa seperti dibawah ini:

Satu-satunya karya saya!!! wkwkwk...(belum beli styrofoam lagi sih...)

Kamis, 05 Agustus 2010

Bahaya Emisi Karbondioksida

[Source] 
Salah satu penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut struktur kimianya, bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai atom karbon dan hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan menghasilkan karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna maka akan dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun. 
 
Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam. Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit! Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun! Kedua, pembakaran kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang masuk ke atmosfer per tahun?

Penting diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI! Karena Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan emisi karbondioksida mereka.

Sayangnya, hanya sedikit negara industri yang memenuhi target. Langkah selanjutnya berarti membuat komitmen yang mengikat secara hukum dan memperkuatnya dalam sebuah protokol. Dibuatlah Kyoto Protocol atau Protokol Kyoto. Tujuannya: mengharuskan negara-negara industri menurunkan emisinya secara kolektif sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi tahun 1990.

Rabu, 07 Juli 2010

Remaja dan Jerawat

Jerawat memang tak dapat dipisahkan dari kehidupan remaja. Diperkirakan tiga dari empat remaja memiliki sejumlah jerawat. Seringnya, jerawat menyerang kaum remaja yang sedang dalam masa pubertas. Hal ini disebabkan perubahan hormon selama masa pubertas dapat merangsang kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Kelenjar sebasea mengeluarkan lemak yang disebut sebum yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan.

Jerawat dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Terlebih jika jerawat terjadi pada diri seorang remaja. Jerawat sembuh secara perlahan dan ada kemungkinan jika satu jerawat hilang akan muncul jerawat yang lain. Ini membuat mereka yang berjerawat menjadi frustasi. Diperlukan waktu bulanan bahkan tahunan untuk dapat mengatasi jerawat. Jerawat dapat menimbulkan stres dan juga meninggalkan noda bekas jerawat.

Bagaimana Jerawat Terjadi???

Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.

Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap (disebut blackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista.

Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.

Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni produksi minyak yang berlebih (sebum), pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan adanya bakteri.

Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin. Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.

Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel. Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari.

Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.

Bagaimana Mengatasi Jerawat???

Berikut perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang masih terbilang ringan:
  • Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik yang berminyak atau berlemak, tabir surya, produk pembentuk rambut atau penutup jerawat. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air atau nonkomedogenik.
  • Basuhlah bagian wajah yang bermasalah itu setiap hari dengan pembersih yang secara perlahan akan mengeringkan kulit dan menyebabkan folikel-folikel mengelupas.
  • Coba losion jerawat yang dijual bebas (mengandung bahan aktif benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat) untuk mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
  • Terkena paparan sinar matahari ringan dan penggunaan lampu matahari secara hati-hati mungkin bisa menolong. Namun terlampau banyak matahari dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
  • Jaga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
  • Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat.
  • Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang pernah dianggap menimbulkan jerawat, ternyata secara umum bukan biang keladinya.
  • Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau menimbulkan bekas.
Umumnya jerawat bukanlah suatu keadaan medis yang serius. Jerawat pada kebanyakan kasus akhirnya akan lenyap dengan sendirinya. Namun jika Anda mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang, segeralah berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut.

Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhannya.

Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.

Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.

Jenis Pengobatan Jerawat
  • Pengobatan topikal. Losion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Losion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan. Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topikal yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topikal diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.
  • Antibiotik. Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk mereduksi bakteri dan melawan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
  • Isotretinoin. Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya. Isotretinoin dihubungkan dengan kelahiran cacat, sehingga tidak dapat digunakan oleh wanita hamil dan wanita yang berencana hamil selama perawatan atau beberapa minggu sebelum perawatan berakhir. Isotretinoin dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar enzim hati. Dilaporkan juga terjadi peradangan usus karena penggunaan isotretinoin.
  • Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaanya harus di bawah pengawasan dokter.
  • Laser. Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terapi ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapat menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.
  • Prosedur kosmetik. Pengelupas kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat. Prosedur konsmetik ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang lain.

Bagaimana Mencegah Jerawat???

Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar jerawat tidak kembali. Anda dapat mencegah jerawat baru dengan perawatan sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:
  • Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan memindahkan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
  • Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan aktifnya.
  • Hindari penggunaan make-up yg berat. Pilih kosmetik tabur yang lebih tidak mengiritasi.
  • Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup pori-pori. Buang make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator kosmetik secara teratur dengan air sabun.
  • Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat memerangkap panas dan lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali pengikat yang terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat menimbulkan friksi dengan kulit.
  • Mandi setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan karena minyak dan keringat di kulit dapat menjerat kotoran dan bakteri.